Sejauh manapun ku mengembara
tak kutemukan rumah
yang paling ramah
sepasang mata teduh
pelangi yang menghapus kelabu
dirimu tempat segala
arah rinduku bermuara
Sejauh manapun ku mengembara
tak kutemukan rumah
yang paling ramah
sepasang mata teduh
pelangi yang menghapus kelabu
dirimu tempat segala
arah rinduku bermuara
Siapakah yang paling kejam
Aku atau kau?
Saat segudang harapan perlahan padam
Dan kau tak ada upaya untuk kembali menyalakan
Puing-puing diriku pun remuk redam
Lelah berulang merawat, menjaga, menyalakan
Lalu dengan mudahnya kembali kau padamkan
Disana
Hanya tersisa sedikit bara yang menyala
Saat itu ku kenal bara yang padam,
Sebagai “Abu sisa perjuangan”.
Dua dara sengaja tak saling sapa
Membiarkan rindu bersarang dinadinya
Denyut dan debar jantungnya saling silang
Darahnya bedesir bersenandung namanya
Kau tanaman yang setia ku siram
Tak peduli dihatiku nanti
kau jadi semak belukar
Atau mawar merah yang mekar
Tak peduli akankah kau beri aku duri
Atau harum bungamu yang wangi
Kamis, 01 April 2021
pagi itu
kelopak bunga hanya menunduk
dipaksa pasrah berpisah dari peluk embun
oleh angin lalu yang meniupnya
menguap hilang tak bersisa jejak
di bibir pantai
pasir menunggu disapa oleh buih
walau ia tahu
laut memisahkannya
sepasang kisah
hanya saling pasrah
berharap asing dari kata pisah
Harapan adalah
pesan dari ulu hati
dari semoga
yang menjelma do’a
ia menguap diseret angin malam
dibawanya ke angkasa
tak beralamat
ia datang
menerjang risau
ditebasnya takut
tak acuh walau
berulang kali tersudut
dari terbentur
ia terbentuk
Ada yang tak biasa pada malam itu
Perjumpaan kala itu
Tak ada minuman yang disuguhkan
Tak ada Makanan yang disajikan
Hanya ada sepiring percakapan
Gelas manis penuh
dengan senyummu
Yang malu malu
Senyummu yang…
Akh, sial
Lagi-lagi aku kehabisan kata-kata
untuk menggambarkan senyummu
Jum’at, 26 Februari 2021
Pukul setengah 3 malam
Ku kirim do’a rinduku padamu
Lantang ku teriakan
Suaraku remuk redam
bersama hujan
Selasa, 02 Maret 2021
Pada perjumpaan waktu
Kita termangu gugu
Saling pasrah
Berharap asing dari kata pisah
Pada pertemuan waktu
Kenangan dituangkan
Dalam cawan-cawan ingatan
Bersemayam Kekal membeku
Pada persimpangan waktu
Aku beruntung
Dapat mengenalmu
Selasa, 02 Maret 2021
Kau adalah untaian do’a panjang
Yang tak kunjung selesai ku lantunkan
17 Februari 2021
Hanya ikan
Yang tau akan rahasia
Dalamnya lautan
Hanya ricik
Yang tau gemuruh
Dan riuhnya sungai
Agar tetap terjaga
Menjadi rahasia
Hanya rimba
Yang tau indah
Dan ganasnya hutan
Agar tetap utuh
Tak ada yang merubuh
Hanya hening
Yang tau sepinya diam
Agar tetap terjaga
Menjadi rahasia
Minggu, 21 Februari 2021